Pages

Kamis, 03 Maret 2011

L B B

LBB Dancer yg di bentuk Januari 2011 ...
Dibentuk oleh 3 Personil Mahasiswa Alfa Prima Denpasar diantaranya :
_Bella
_DheDhe
_Sinta

Dengan semangat dan kerja keras ke 3 personil ..
Hingga bisa membuah kan hasil tampil maksimal pd ajang lomba kreatifitas Mahasiswa Alfa Prima yg diadakan tgl 13 Februari 2011 ,,
Pengorbanan dan perjuangan yg tidak sia-sia ..
Hingga kami meraih juara 1 ,.,,
terima kasih pada pihak-pihak yg telah mendukung ...:))

         

         BELLA          
                                             DHEDHE                                                     SINTA

Selasa, 11 Januari 2011

Seni Tari

Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga.
Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.
Beberapa pakar tari melalui simulasi di bawah ini beberapa tokoh yang mendalami tari menyatakan sebagai berikut.
Haukin menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2). Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan.
Di sisi lain ditambahkan oleh La Mery bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.
Untuk menjadi bentuk yang nyata maka Suryo mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (Meri:1987, 12). Dalam upaya merefleksikan tari kedua tokoh sejalan.
Kesejalanan yang dikembangkan berhubungan dengan konsep tari masih banyak diperdebatkan. Hal ini terbukti masih belum komplitnya pemahaman tari itu sendiri yang berkembang di masyarakat. Laju pertumbuhan tari memberi corak budaya yang lebih variatif, dinamis, dan sangat beragam intensitas pendalamannya. Oleh sebab itu dalam beberapa tahun ke depan tari menjadi semakin memiliki aura yang diharapkan digali terus menerus.
Dalam perkembangan berikut, tari disampaikan oleh Soedarsono bahwa tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah melalui gerak ritmis yang indah. Sejalan dengan pendapat kedua tokoh terdahulu dalam buku ini, pada prinsipnya masalah ekspresi jiwa masih menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar. Pernyataaan yang mendasar tentang ekspresi jiwa manusia menjadi salah satu kunci tari menjadi bagian kehidupan yang mungkin hingga waktu mendatang selalu menjadi tumpuhan perkembangannya.
Dalam konteks yang masih sama Soeryodiningrat memberi warna khasanah tari bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yang berirama. Hal ini seperti terpetik bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21). Lebih jauh lagi ditambahkan CurtSach bahwa tari merupakan gerak yang ritmis (CurtSach: 1978, 4).
Tari sering kita lihat dalam berbagai acara baik melalui media televisi (TV), maupun berbagai kegiatan lain seperti pada acara khusus berupa pergelaran tari, paket acara tontonan yang diselenggarakan misalnya oleh Taman Mini Indonesia Indah (TMII), paket acara yang digelar oleh Pasar Seni Ancol, dan acara tontonan dalam kegaiatan kenegaraan maupun acara-acara yang berkaitan dengan keagamaan, perkawinan maupun pesta lain yang berhubungan dengan adat.
Tari merupakan salah satu cabang seni, dimana media ungkap yang digunakan adalah tubuh. Tari mendapat perhatian besar di masyarakat. Tari ibarat bahasa gerak merupakan alat ekspresi manusia sebagai media komunikasi yang universal dan dapat dinikmati oleh siapa saja, pada waktu kapan saja.
Sebagai sarana komunikasi, tari memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat. Pada berbagai acara tari dapat berfungsi menurut kepentingannya. Masyarakat membutuhkan tari bukan saja sebagai kepuasan estetis, melainkan dibutuhkan juga sebagai sarana upacara Agama dan Adat.
Apabila disimak secara khusus, tari membuat seseorang tergerak untu mengikuti irama tari, gerak tari, maupun unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.
Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk memperoleh makna gerak.
Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat. Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja.
Peranan tari sangat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai acara yang ada dalam kehidupan manusia memnfaatkan tarian untuk mendukung prosesi acara sesuai kepentingannya. Masyarakat membutuhkannya bukan saja sebagai kepuasan estetis saja, melainkan juga untuk keperluan upacara agama dan adat.
Dalam konteksnya, beberapa unsur gerak tari yang tampak meliputi gerak, ritme, dan bunyi musik, serta unsur pendukung lainnya. John Martin dalam The Modern Dance, menyatakan bahwa, tari adalah gerak sebagai pengalaman yang paling awal kehidupan manusia. Tari menjadi bentuk pengalaman gerak yang paling awal bagi kehidupan manusia.
Media ungkap tari berupa keinginan/hasrat berbentuk refleksi gerak baik secara spontan, ungkapan komunikasi kata-kata, dan gerak-gerak maknawi maupun bahasa tubuh/gestur. Makna yang diungkapkan dapat diterjemahkan penonton melalui denyut atau detak tubuh. Gerakan denyut tubuh memungkinkan penari mengekspresikan perasaan maksud atau tujuan tari.
Elemen utamanya berupa gerakan tubuh yang didukung oleh banyak unsur, menyatu-padu secara performance yang secara langsung dapat ditonton atau dinikmati pementasan di atas pentas. Dengan demikian untuk meperoleh gambaran yang jelas tentang tari secara jelas.
Seperti dikutip oleh M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) dikemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).
Pada dasarnya gerak tubuh yang berirama atau beritmeritme memiliki potensi menjadi gerak tari. Salah satu cabang seni tari yang di dalamnya mempelajari gerakan sebagai sumber kajian adalah tari. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergerak. Gerak dapat dilakukan dengan berpindah tempat (Locomotive Movement). Sebaliknya, gerakan di tempat disebut gerak di tempat (Stationary Movement).
Hal lain juga disampaikan oleh Hawkins bahwa, tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya (Hawkins, 1990:2). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.
Di sisi lain Sussanne K Langer menyatakan, tari adalah gerak ekspresi manusia yang indah. Gerakan dapat dinikmati melalui rasa ke dalam penghayatan ritme tertentu. Apabila ke dua pendapat di atas digabungkan, maka tari sebagai pernyataan gerak ritmis yang indah mengandung ritme.
Oleh sebab itu, tari lahir merupakan ungkapan hasrat yang secara periodik digerakan sebagai pernyataan komunikasi ide maupun gagasan dari koreografer yang menyusunnya.
Sependapat kedua pakar di atas, Corry Hamstrong menyatakan bahwa, tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam ruang. Pada sisi lain Suryodiningrat seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan Mekaring Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud tertentu. Soedarsono menyatakan bahwa, tari sebagai ekspresi jiwa manusia yang diaungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Dengan demikian pengertian tari secara menyeluruh merupakan gerak tubuh manusia yang indah diiringi musik ritmis yang memiliki maksud tertentu.
Dengan demikian dapat diakumulasi bahwa tari adalah gerak-gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan musik, diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan tertentu dalam tari. Di sisi lain juga dapat diartikan bahwa tari merupakan desakan perasaan manusia di dalam dirinya untuk mencari ungkapan beberapa gerak ritmis.
Tari juga bisa dikatakan sebagai ungkapan ekspresi perasaan manusia yang diubah oleh imajinasi dibentuk media gerak sehingga menjadi wujud gerak simbolis sebagai ungkapan koreografer. Sebagai bentuk latihanlatihan, tari digunakan untuk mengembangkan kepekaan gerak, rasa, dan irama seseorang. Oleh sebab itu, tari dapat memperhalus pekerti manusia yang mempelajarinya.
Untuk memperoleh pengertian tari lebih mendalam, maka diperlukan informasi tentang unsur tari, aspek tari, dan pendukung tari melalui sumber media dalam bentuk foto-foto, VCD/DVD serta media lain.

Minggu, 09 Januari 2011

Belajar Fotografi & Tips Fotografi

Tips : bagaimana cara memotret siluet

foto siluet nelayanSiluet adalah foto dengan obyek utama gelap total dengan background yang terang, sehingga yang terlihat adalah bentuk dari obyek utama tadi. Memotret siluet tidaklah sesulit yang dibayangkan, asal anda tahu langkah-langkah dan tips-nya. Silahkan:

Matikan Flash

Yang pertama dan terpenting adalah flash di kamera harus dimatikan, kalau tidak anda akan mendapatkan foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap). Jadi matikan flash dikamera anda

Cari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)

Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.

Carilah obyek yang bentuknya menarik

Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto diatas, karena obyek utama (pencari ikan) kehilangan detail dan menjadi sangat gelap, bentuknya justru akan lebih terekspos. Kita bisa melihat dengan jelas batas-batas lekukan bentuk tubuh si nelayan, bentuk jaring dan bingkainya sampai tetesan air yang keluar dari jaring. Anda juga bisa mencoba dengan obyek lainnya.

Carilah background yang tepat

Untuk mendapat siluet anda harus menemukan background yang lebih terang. Usahakan juga untuk mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit.

Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto)

Sebisa mungkin gunakanlah mode manual eskposur. Set metering di spot metering. Lakukan pengukuran di daerah background yang paling terang. Dalam contoh foto diatas saya mengukur cahaya langit diatas helm. Ubahlah kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan hasil metering anda, terutama pada aperture pastikan anda set sesuai keinginan anda (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah anda menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan fokus di obyek utama, baru kemudian jepret….
Jika anda tidak bisa menggunakan mode manual, gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, dalam contoh diatas adalah ke langit diatas si pencari ikan, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama anda baru kemudian jepret….

Jangan takut mencoba

Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika anda gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan anda, jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karena foto siluet bisa dihasilkan dimanapun.

Manajemen Rumah Sakit


Seruan Aksi Nasional bertema Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat di Jakarta, 21-22 November 2005, diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat. Para gubernur dan ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari 33 provinsi di Indonesia menyepakati Tri Aksi dalam deklarasi itu.
Pertama, segera menindaklanjuti hasil pertemuan Seruan Aksi Nasional menjadi kegiatan nyata di daerah. Langkah awalnya menetapkan satu kabupaten atau kota di setiap provinsi sebagai percontohan.
Kedua, daerah akan mengembangkan program lintas sektor yang melibatkan dan mengikutsertakan institusi nonpemerintah dan masyarakat secara konkret, terjadwal, dan terukur yang berorientasi pada usaha peningkatan derajat kesehatan masyarakat dalam rangka mempercepat tercapainya pembangunan milenium bidang kesehatan.
Ketiga, daerah menyiapkan dukungan anggaran secara proporsional dan optimal dan meningkatkan program aksi.
Menko Kesra (saat itu) Alwi Shihab saat menutup acara Seruan Aksi Nasional, Selasa, seperti dilansir Kompas, mengingatkan para gubernur/walikota/bupati bertanggung jawab meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia yang masih jauh tertinggal. Tidak ada tekanan pada pemerintah daerah, tapi dengan deklarasi ini kami berharap pemerintah daerah segera mengalokasikan dana hingga 15 persen untuk kesehatan masyarakat di wilayahnya, kata Alwi Shihab. Daerah yang belum mencapai 15 persen diharapkan menambah alokasi dana untuk kesehatan.
Usai penutupan, Gubernur Sulawesi Selatan Amin Syam yang ditanya soal apa kegiatan yang akan dilaksanakan di daerahnya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, ia menjawab belum dirumuskan. Demikian juga anggaran untuk kesehatan. Pemikiran mengenai dokter keluarga juga mencuat dalam sesi diskusi. Pemikiran tersebut dikemukakan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Prof. Dr. Dr. Faried Anfasa Moeloek, Sp.OG.
Dokter  Keluarga
Menurut Moeloek, idealnya di setiap wilayah di Indonesia ada dokter keluarga. Seorang dokter bertanggung jawab atas kesehatan sekitar 2.500 orang di satu wilayah, bisa kecamatan atau kabupaten. Misalnya dalam satu kecamatan ada 50.000 kepala, jadi diperlukan 20 orang dokter, kata Moeloek. Dokter keluarga dimungkinkan jika warga di satu wilayah tertentu membayar premi asuransi dengan subsidi silang. Warga yang kaya membayar premi lebih besar dibandingkan warga yang kurang mampu. Jadi pembiayaannya secara prabayar lewat sistem asuransi sosial. Jika sudah membayar premi, maka masyarakat sudah tidak dipungut biaya lagi. Kami baru akan menjalankan di Provinsi Sumatera Selatan sebagai percontohan. Tahun depan akan kami implementasikan, katanya.
Sementara itu, Pusat Kesehatan Masyarakat akan bergeser menjadi public goods yang mengatur sanitasi, air bersih atau lingkungan hidup. Sementara dokter keluarga merupakan private goods.
Malapraktik, Ketika Dokter Jadi Raja
Menyoal banyaknya pasien dari Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri, Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Dr. Adib A. Yahya, MARS menyatakan, pihak rumah sakit harus introspeksi terhadap kekurangannya. ?Kita harus mengembalikan budaya rumah sakit, yaitu melayani. Jadi dokter itu harus melayani pasiennya dengan baik, mendengarkan dan melakukan komunikasi, kata Adib. Pihak rumah sakit juga harus meningkatkan mutu pelayanan, seperti manajemen, corporate, dan manajemen kliniknya. Terlebih kini rumah sakit-rumah sakit asing gencar berpromosi dengan berbagai macam cara. Kenapa kita tidak? tutur Adib.
Belakangan, begitu sering kasus-kasus malapraktik dilaporkan sejumlah pasien atau keluarga pasien. Kasus malapraktik biasanya muncul saat pihak pasien atau keluarga pasien tidak puas karena pihak dokter yang menanganinya dinilai bekerja tidak benar sehingga mengakibatkan cacat atau kematian pasien.
Kasus terakhir adalah ketidakpuasan keluarga Misbach Yusa Biran yang menengarai adanya ketidakberesan penanganan oleh tim dokter RS Medistra Jakarta terhadap putri bungsunya, Sukma Ayu. Sehingga bintang sinetron itu harus koma selama lima bulan lebih dan berakhir dengan kematian. Misbach pun berencana membawa persoalan tersebut ke jalur hukum. Pertanyaannya, mengapa kasus malapraktik begitu banyak terjadi di negeri ini?
Banyaknya kasus malapraktik di negara ini merupakan salah satu bentuk dari kurang demokratisnya dokter dalam melayani pasien. Tidak dapat disangkal bahwa di negara ini masih banyak rumah sakit yang menerapkan doctor-oriented. Padahal, seharusnya manajemen rumah sakit menetapkan patient-oriented.
Akibat manajemen rumah sakit yang kerap kali "menganakemaskan" para dokternya, dalam artian mengelola rumah sakit berdasarkan keinginan para dokter, telah menjadi bumerang bagi perkembangan rumah sakit di negara ini. Contoh kecil berkembangnya sikap doctor-oriented dapat dilihat dari perekrutan dokter oleh pihak pengelola rumah sakit. Dalam hal ini, pihak manajemen akan mempekerjakan dokter-dokter yang sudah terkenal dan mempunyai pasien tetap. Secara ekonomis, praktik seperti ini memang menguntungan. Pasien-pasien dokter yang direkrut tersebut akan berpindah ke rumah sakit di mana si dokter berpraktik, selain berpraktik secara pribadi. Padahal, hal seperti ini tidak boleh dilakukan karena dokter dengan kemampuannya yang terbatas, tidak mungkin bisa menangani begitu banyak pasien. Otak dan tubuh kita perlu istirahat setelah digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tapi, hal ini sering diabaikan karena sejumlah dokter lebih mementingkan nilai material yang dapat diraihnya.
Dokter jangan hanya berpikiran bagaimana mendapatkan materi yang banyak. Tidak dapat disangkal, budaya hedonistik telah merambah begitu banyak kaum profesional, termasuk dokter di negara ini. Dokter juga kan harus kaya begitu komentar salah seorang dokter yang kerja di salah satu rumah sakit umum di kota ini. Ironis sekali, uang kini menjadi abdi pelayanan. Padahal, pekerjaan dokter erat kaitannya dengan nilai-nilai kemanusiaan. Karena itu, kasih kepada manusia seharusnya menjadi landasan utama dokter dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Medical  Tourism
Kembali kepada berbagai kasus malapraktik yang terjadi di Indonesia. Akibat pelayanan dokter yang kurang baik, menyebabkan banyak warga Indonesia yang mampu pergi untuk beronat ke Singapura. Dipilihnya Negara Singa tersebut karena letak negara berpenduduk 4 juta itu dekat dengan Indonesia. Dan yang lebih penting lagi, karena pelayanan kesehatan di negara itu sudah teruji secara internasional.
Bahkan saat ini, Singapura pun tengah gencar melancarkan program medical tourism dengan pangsa pasarnya para pasien dari seluruh dunia. Pada saat ini, sasaran pasien yang dituju adalah dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Pasien dari ketiga negara ini, berdasarkan data statistik yang ada di negara itu, merupakan kontributor pasien internasional yang cukup signifikan bagi Negara Singa tersebut.
Mengapa para pasien internasional datang ke Singapura? Ada sejumlah alasan yang bisa menjelaskan mengenai cukup banyaknya pasien asing di Singapura termasuk pasien yang berasal dari Indonesia.
Pertama, Singapura memiliki pusat-pusat kesehatan terbaik. Rumah sakit-rumah sakit dan pusat-pusat kesehatan khusus di Singapura menyediakan pusat gabungan berbagai bidang seperti kardiologi (jantung), opthalmology (mata), oncology (kanker), obstetrics dan gynaecology (kandungan), otolaryngology (telinga, hidung, tenggorokan), gastroenterology (sistem pencernaan dan hati) dan neurology (syaraf). Di tempat ini para pasien menerima perawatan kesehatan bermutu dan mutakhir yang diberikan oleh para profesional medis terkemuka.
Kedua, Singapura adalah pusat biomedis pertama di Asia. Dengan kemampuan riset bertaraf dunia di bidang genomics, biologi molekul, bioengineering dan nanoteknologi, bioinformatika serta pendirian biopolis untuk aktivitas riset biomedis. Singapura mengembangkan kemampuannya dari riset dasar hingga pengujian klinis dan pelayanan kesehatan. Hal ini memungkinkan para petugas medis profesional untuk melakukan perawatan dan terapi inovatif terkini.
Ketiga, Singapura adalah tempat penyegaran untuk para profesional medis. Berkaitan dengan ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan kelas satu, kelompok ahli medis Singapura telah menarik perhatian sejumlah profesional medis internasional. Mereka datang ke Singapura untuk berlatih, belajar, berbagi, dan menjalin koneksi. Selain itu, sebagai kota konvensi paling terkemuka di Asia, Singapura telah berperan sebagai tuan rumah berbagai konferensi, simposium, seminar, dan training setiap tahun yang dihadiri oleh sejumlah profesional medis internasional.
Keempat, Singapura mempromosikan suatu lingkungan yang menetapkan dan menjalankan standar untuk melindungi kesehatan masyarakat secara efisien, bahkan terus melakukan inovasi dalam bidang teknologi medis. Health Science Authority (HAS) misalnya, lembaga ini membuat standar pengaturan evaluasi obat-obatan, administrasi farmasi, peralatan medis, obat-obatan transfusi dan sebagainya. Begitu pula dengan Sistem Informasi Manajemen yang terkomputerisasi baik untuk operasional sendiri, maupun untuk membantu pengambilan keputusan di tingkat pengelola rumah sakit. Dengan demikian, para pasien memiliki akses yang lebih cepat untuk memperoleh pelayanan dan produk-produk perawatan kesehatan yang terbaru.
Kelima, Singapura adalah kota yang aman. Hal ini tentunya memberikan ketenangan batin bagi para masyarakatnya. Tingkat kejahatan yang rendah dan lingkungan yang bersih menjadikan Singapura sebagai negara yang paling diminati dan tempat yang aman untuk dikunjungi, sehingga membuat pasien internasional merasa nyaman. Transportasi umum dan swasta yang efisien memudahkan pengunjung untuk melakukan perjalanan keliling kota. Selain itu, masyarakat Singapura yang multibudaya dan multirasial akan membuat para pasien internasional mudah beradaptasi baik terhadap lingkungan maupun hal-hal lainnya, seperti masalah makanan halal.
Karena itu, jika Indonesia tidak mau para pasiennya kabur ke luar negeri, maka sudah seharusnya pihak rumah sakit memperbaiki manajemennya secara radikal. Apa yang terjadi di Singapura sebenarnya bisa pula terjadi di negara ini. Kita kaya dengan sumber daya. Sayangnya, kemampuan bangsa ini baru sampai tingkat retorika belum kepada implementasinya.
Bagaimanapun, untuk menampilkan kehebatan bangsa ini, dibutuhkan kerja keras yang serius dan tekun dari semua pihak. Semoga dalam jangka waktu yang tidak lama Indonesia pun bisa menjadi medical hub. Tidak ada yang mustahil kan selama masih ada niat dan kerja keras untuk mencapainya. Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi ?

Senin, 20 Desember 2010

Tentang saya

Blogger ini BloBlogger yang mengelola blog ini adalah Geg Sinta .....

Berasal dari Singaraja, Lulusan dari SMK Negeri 5 Denpasar (Jurusan Tari)....

Saat ini mengikuti Kuliah di Alfa Prima Denpasar mengambil jurusan Manajemen Rumah Sakit ....

Penulis bisa dihubungi di :

Gegta_dieta@yahoo.com